Rabu, 07 Desember 2016

Maaf dan Seharusnya



Maaf dan Seharusnya


            Aku tidak tahu sejak kapan semua ini berawal.. Mungkin sejak kau hadir di dalam mimpiku, atau sejak namaku yang entah dengan maksud apa kau tulis di dalam buku catatanmu dengan tanda cinta, atau karena suara indahmu atau bahkan karena ejekan mereka akan kedekatan kita? Entahlah aku sendiri bahkan tak menyadarinya.
            Namun sialnya aku tak nyaman dengan ejekan itu dan kau hanya diam entah apa maksudmu kau tak pernah mau untuk sekedar menjelaskan bahwa kita hanya bersahabat, berteman, ah teman, apakah saat ini kita pantas di sebut teman? Kita bahkan tak pernah lagi saling menyapa.
            Waktu itu aku bingung antara harus menikmatinya atau menghindar, namun yang ku rasa semakin lama semuanya semakin jauh, jarak itu terbentuk dengan sendirinya, dan setelah kuperhatikan kesalahan terbesar ada padaku, akulah yang entah bagaimana bergerak menjauh darimu, saat itu aku benar-benar takut pertemananku denganmu rusak hanya karena rasa egoisku semata.
            Saat itu tak ada lagi lagumu untuk menghiasi hariku, tak ada lagi rasa kesal karena kejahilan yang kau ciptakan, tak ada lagi sapaan-sapaan menyebalkan yang membuat pagiku merasa hidup, tak ada, tak ada lagi partner yang bisa ku ajak untuk membuat kekonyolan di setiap perkumpulan kita bersama mereka, tak ada lagi kita, kita seakan berada di dunia yang berbeda, aku dengan duniaku dan kau dengan duniamu.
            Teringat saat kau bilang tak akan ada yang berubah aku ataupun dirimu sebelum ku tahu berapa banyak kehilanganku… Ya dan mereka benar setelah merasakan kehilangan barulah aku merasakan betapa berartinya dirimu untukku.. Sekuat apapun aku menghindar aku malah terlibat dengan perasaanku sendiri.. Tanpa sadar aku mulai sering mencarimu saat kau tak ada di sekitarku dan malah menjauh saat kau berjalan mendekat, aku mulai menyukai menatap matamu dari jarak yang ‘cukup;, aku diam-diam mulai memperhatikan segala tingkahmu tanpa berani untuk menyapa, dan lucunya aku akan merasa bahagia melihatmu bahagia dan merasa terluka saat kau terluka.. dan kau menjadi orang pertama ku ingat saat aku merasa senang atau pun sedih.
            Hal yang paling ku benci waktu itu adalah saat ada dia yang mulai masuk dalam kehidupanmu, dia yang tanpa sadar telah membuatku uring-uringan tak jelas karena dekat denganmu, dia yang membuatku selalu merasa iri karena tak bisa dekat lagi denganmu… dan dia yang membuat aku merasa terancam bahwa posisiku untukmu telah digantikan olehnya… dan mereka? Apa yang mereka lakukan? Mereka yang mengejek kita yang memulai semuanya seakan mendukungmu untuk bersamanya, lalu bagaimana denganku? Tak sadar kah mereka bahwa aku… ya, aku cemburu, dan aku tidak tahu bahwa itu cukup untuk menggambarkan perasaan cintaku padamu… Ya kuakui aku mencintaimu.
            Namun sayangnya waktu semakin berjalan dengan cepat dan tak terasa sebentar lagi kita akan dipertemukan dengan kata perpisahan, namun sampai saat itu tak ada satupun langkah yang bisa ku tempuh untuk memperbaiki segalanya, aku masih saja takut untuk sekedar berhadapan denganmu dan entah sejak kapan aku mulai menjadi pengagum rahasiamu, Mr. Perfect.
            Satu hal yang perlu kau tahu meskipun sampai saat ini aku tidak pernah lagi bisa menjangkau dirimu, aku akan berada dibelakangmu bersama orang-orang yang senantiasa mempercayaimu dan memberikan dukunganku untukmu… Cintaku mungkin tidak akan artinya dibandingkan cinta yang saat ini kau dapatkan dari orang-orang disekitarmu, maaf.
            Seharusnya aku tidak menyimpan kata-kata aku mencintaimu dan mengatakanya lebih dari itu, seharusnya aku tidak menghindarimu dan menikmati semuanya berjalan tanpa jarak, seharusnya aku memperbaiki segalanya dengan kata aku merindukanmu… seharusnya aku sudah denganmu… Entah harus berapa banyak kata seharusnya lagi yang kuucap yang jelas aku mencintaimu dan aku menyesal telah menghindar darimu dan membuat semuanya semakin jauh… Seandainya waktu bisa terulang aku tidak akan pernah menghindarinya aku akan menikmatinya dan mengatakan bahwa aku mencintaimu karena bagaimana pun mencintai dengan diam-diam benar-benar menyakitkan.

Ini hanya kisah lama kutulis kembali.
 
07 Desember 2016

#30DWC Jilid 3 hari ke 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Drama: The Item, Drama Supranatural yang Bikin Mikir Keras!

Anyeonghaseyo yeorobun! Kali ini aku mau ngereview salah satu drama Korea yang baru aja selesai aku tonton. Btw drama ini baru aja tamat mi...