Maaf dan Seharusnya
Aku tidak tahu sejak kapan semua ini
berawal.. Mungkin sejak kau hadir di dalam mimpiku, atau sejak namaku yang
entah dengan maksud apa kau tulis di dalam buku catatanmu dengan tanda cinta,
atau karena suara indahmu atau bahkan karena ejekan mereka akan kedekatan kita?
Entahlah aku sendiri bahkan tak menyadarinya.
Namun sialnya aku tak nyaman dengan
ejekan itu dan kau hanya diam entah apa maksudmu kau tak pernah mau untuk
sekedar menjelaskan bahwa kita hanya bersahabat, berteman, ah teman, apakah
saat ini kita pantas di sebut teman? Kita bahkan tak pernah lagi saling menyapa.
Waktu itu aku bingung antara harus
menikmatinya atau menghindar, namun yang ku rasa semakin lama semuanya semakin
jauh, jarak itu terbentuk dengan sendirinya, dan setelah kuperhatikan kesalahan
terbesar ada padaku, akulah yang entah bagaimana bergerak menjauh darimu, saat
itu aku benar-benar takut pertemananku denganmu rusak hanya karena rasa egoisku
semata.
Saat itu tak ada lagi lagumu untuk
menghiasi hariku, tak ada lagi rasa kesal karena kejahilan yang kau ciptakan,
tak ada lagi sapaan-sapaan menyebalkan yang membuat pagiku merasa hidup, tak
ada, tak ada lagi partner yang bisa ku ajak untuk membuat kekonyolan di setiap
perkumpulan kita bersama mereka, tak ada lagi kita, kita seakan berada di dunia
yang berbeda, aku dengan duniaku dan kau dengan duniamu.
Teringat saat kau bilang tak akan
ada yang berubah aku ataupun dirimu sebelum ku tahu berapa banyak kehilanganku…
Ya dan mereka benar setelah merasakan kehilangan barulah aku merasakan betapa
berartinya dirimu untukku.. Sekuat apapun aku menghindar aku malah terlibat
dengan perasaanku sendiri.. Tanpa sadar aku mulai sering mencarimu saat kau tak
ada di sekitarku dan malah menjauh saat kau berjalan mendekat, aku mulai
menyukai menatap matamu dari jarak yang ‘cukup;, aku diam-diam mulai
memperhatikan segala tingkahmu tanpa berani untuk menyapa, dan lucunya aku akan
merasa bahagia melihatmu bahagia dan merasa terluka saat kau terluka.. dan kau
menjadi orang pertama ku ingat saat aku merasa senang atau pun sedih.
Hal yang paling ku benci waktu itu
adalah saat ada dia yang mulai masuk dalam kehidupanmu, dia yang tanpa sadar
telah membuatku uring-uringan tak jelas karena dekat denganmu, dia yang
membuatku selalu merasa iri karena tak bisa dekat lagi denganmu… dan dia yang
membuat aku merasa terancam bahwa posisiku untukmu telah digantikan olehnya…
dan mereka? Apa yang mereka lakukan? Mereka yang mengejek kita yang memulai
semuanya seakan mendukungmu untuk bersamanya, lalu bagaimana denganku? Tak
sadar kah mereka bahwa aku… ya, aku cemburu, dan aku tidak tahu bahwa itu cukup
untuk menggambarkan perasaan cintaku padamu… Ya kuakui aku mencintaimu.
Namun sayangnya waktu semakin berjalan
dengan cepat dan tak terasa sebentar lagi kita akan dipertemukan dengan kata
perpisahan, namun sampai saat itu tak ada satupun langkah yang bisa ku tempuh
untuk memperbaiki segalanya, aku masih saja takut untuk sekedar berhadapan
denganmu dan entah sejak kapan aku mulai menjadi pengagum rahasiamu, Mr.
Perfect.
Satu hal yang perlu kau tahu
meskipun sampai saat ini aku tidak pernah lagi bisa menjangkau dirimu, aku akan
berada dibelakangmu bersama orang-orang yang senantiasa mempercayaimu dan
memberikan dukunganku untukmu… Cintaku mungkin tidak akan artinya dibandingkan
cinta yang saat ini kau dapatkan dari orang-orang disekitarmu, maaf.
Seharusnya aku tidak menyimpan
kata-kata aku mencintaimu dan mengatakanya lebih dari itu, seharusnya aku tidak
menghindarimu dan menikmati semuanya berjalan tanpa jarak, seharusnya aku
memperbaiki segalanya dengan kata aku merindukanmu… seharusnya aku sudah
denganmu… Entah harus berapa banyak kata seharusnya lagi yang kuucap yang jelas
aku mencintaimu dan aku menyesal telah menghindar darimu dan membuat semuanya
semakin jauh… Seandainya waktu bisa terulang aku tidak akan pernah
menghindarinya aku akan menikmatinya dan mengatakan bahwa aku mencintaimu
karena bagaimana pun mencintai dengan diam-diam benar-benar menyakitkan.
Ini hanya kisah lama kutulis kembali.
07 Desember 2016
#30DWC Jilid 3
hari ke 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar