Selasa, 06 Desember 2016

Dilan 2016: Gara-Gara Dilan

Dilan 2016: Gara-gara Dilan


Tau novel Dilan? Iyah novel hits yang karya-nya Ayah Pidi Baiq itu loh. Mulai dari Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991, sampai dengan Milea: Suara dari Dilan. Novel ini bisa banget bikin tokoh bernama Dilan mendadak menjadi cowok idaman kaum hawa Tapi pernah terpikirkan enggak sih, di tahun 2016 ini entah di Indonesia bagian mana, atau bahkan bisa saja di kota Bandung ada cowok bernama Dilan versi kekinian. Cowok yang mendapatkan dampak yang cukup besar akibat adanya novel Dilan. Cowok yang mendadak disama-samakan atau yang lebih parah di banding-bandingkan dengan sosok Dilan dalam novel. Padahal Dilan yang sekarang sungguh berbeda dengan Dilan tahun 90-an itu. Jika Dilan ala Pidi Baiq tak terlalu ganteng, lain halnya dengan Dilan sekarang yang kelewat ganteng yang sayangnya tidak se-romantis dan se-nakal Dilan.
Cerita ini hanya fiksi tentang Dilan tahun 2016 yang mendadak datang ke pikiranku karena terinspirasi oleh sosok Dilan yang menjadi idaman semua perempuan, termasuk aku. Dengan ini kukatakan inilah Dilan-ku. Aku bukan Milea tapi…Dia adalah Dilanku Tahun 2016.

***
“Dilan…” gadis bertubuh mungil itu berteriak-teriak memanggil sosok cowok bertubuh jangkung yang sedang berjalan tak jauh dihadapannya, namun sialnya tak kunjung menghentikan langkahnya sekalipun terus di panggil. Entah karena telinganya yang sedang menderita gangguan atau karena memang dia sengaja mengacuhkan. Sepertinya hipotesis yang kedua lebih bisa di terima karena lihat saja tampang malasnya saat melihat cewek mungil itu berhasil menyusul dan menghadang jalannya. “Dilan ish, lo budeg ya?” tanya cewek itu dengan kesal, siapa yang enggak kesal coba dia lari-lari sambil neriakin nama Dilan dari gerbang sekolah sana, bener-bener olahraga pagi.
Tidak menjawab. Dilan memilih untuk terdiam, menyandarkan tubuhnya pada pilar dan mengalihkan pandangannya dengan malas dari cewek di hadapannya. Cowok itu lebih memilih untuk menatap lapangan yang pagi itu masih tampak kosong.
“Ish lo beneran budeg ya? Seriusan? Atau lo juga gagu, aish Dilan!” cewek bernama Kania itu menggerutu hampir putus asa karena tak kunjung mendapatkan respon dari Dilan. Benar-benar menyebalkan. Gadis itupun menghembuskan nafasnya pelan sebelum akhirnya berucap, “Kaisar lo enggak beneran budeg-kan?” tanyanya penuh penekanan saat menyebutkan nama Kaisar, sebuah dengusan langsung keluar dari mulutnya saat melihat senyuman manis terbit di wajah cowok yang sejak tadi di kejarnya itu.
“Gue enggak budeg apalagi gagu, gue cuma Kaisar bukan Dilan, jadi don’t call me Dilan again, okey?” ucapnya sambil menatap Kania lekat.
Shit! Kania mengumpat dalam hatinya. Dasar Dilan! Eh dasar Kaisar! Dasar Kaisar Dilano, apa salahnya dengan nama Dilan? Toh gara-gara novel Dilan yang sekarang sedang popular, sekarang nama panggilannya yang dulunya Kaisar beralih menjadi Dilan. Jadi dia tidak salahkan? Toh dia hanya mengikuti apa yang sedang terjadi.
***
Baru spoiler hihi

#30DWC Jilid 3 hari ke 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Drama: The Item, Drama Supranatural yang Bikin Mikir Keras!

Anyeonghaseyo yeorobun! Kali ini aku mau ngereview salah satu drama Korea yang baru aja selesai aku tonton. Btw drama ini baru aja tamat mi...