Satu detik lalu akan menjadi
barusan, satu jam lalu bisa di sebut tadi, satu hari lalu akan menjadi kemarin,
begitu seterusnya menjadi seminggu yang lalu, sebulan yang lalu dan setahun
yang lalu, ya semuanya akan menjadi masa lalu saat waktu berjalan. Dan… semua
orang memiliki masa lalu, beberapa mampu benar-benar pergi namun beberapa masih
terkekang di tempatnya.
Masa lalu memang hanya masalah waktu
yang pernah kita jalani namun berlalu karena jam yang selalu berputar.
Aku tentu memiliki masa lalu, dimana
ada kau disana. Kita “pernah” berada di tempat yang sama, menghabiskan waktu
berdua, menciptakan kenangan yang pada akhirnya melekat di hatiku sampai saat
ini. Entah di hatimu, aku bahkan tak yakin kau masih mengingatku.
Aku tahu, mengerti semuanya sudah
berlalu. Sudah tak sepantasnya untuk ku tangisi, ku rindukan bahkan ku ingat.
Hey, untuk apa? Aku hanya menyakiti hatiku sendiri dengan mengingat semuanya,
tapi melupakan pun tak kalah menyakitkan.. Terlebih masa lalu yang aku lewati
bersamamu terlalu berwarna. Ada kalanya kau memberikanku warna-warna indah yang
membuatku tersenyum tanpa sadar saat mengingatnya, namun tak jarang kau juga
melukiskan warna hitam dan kelabumu pada masa laluku membuatku hanya bisa menangis.
Kau mungkin sudah tak pernah
mengingatnya, apalagi menoleh dan berjalan untuk kembali ke masa itu. Kau sudah
terlalu asyik menikmati waktumu sekarang dan menatap masa depanmu yang akan kau
jalani bersamanya. Sementara aku? Aku masih disini terkekang di tempat yang
sama. Sekalipun aku mencoba untuk beranjak tapi masa lalu itu seakan memiliki
magnet yang hanya akan menarikku lagi dan lagi sekuat apapun keinginanku untuk
pergi.. Aku terlalu terjerembab pada dasar masa laluku sampai tak tahu caranya
untuk bangkit.
Serdadu masa lalu itu terlalu sulit
untuk ku lupakan. Jika saja melupakan semudah mengingat, mungkin sekarang kau
sudah disana ditempat asing yang taka da dalam memory yang kusebut otak.
19
Desember 2016
#30DWC Jilid 3 hari ke 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar