Jumat, 24 Februari 2017

About Philia


Setelah sebelumnya aku pernah menceritakan sosok sahabatku di bangku kuliah, kali ini aku akan menceritakan sahabat-sahabatku dari masa SMA. Yaps, Philia. Bisa dibilang ini nama untuk geng kami. Tapi tidak juga karena kami sebenarnya bukan perkumpulan anak-anak populer ataupun eksis yang petengteng kemana kemari. Kebetulan kami hanyalah siswa biasa yang berkumpul atas nama persahabatan.

Philia sendiri artinya cinta dan persahabatan. Nama itu tercetus saat kami tengah berada dalam kelas, ketika pelajaran Kewarganegaraan. Membahas mengenai Filosofi yang katanya diambil dari kata Philia yang artinya cinta dan persahabatan. Entag mengapa saat itu kami sangat merasa pas dengan nama tersebut.

Kami sendiri pada awalnya terbentuk karena hobi yang sama. Korea. Ya benar saat itu sedang booming-boomingnya Korean Fever di Indonesia dan kami adalah satu yang terkena virusnya. Menyukai drama-drama Korea dan boyband maupun girlbandnya. Untuk itulah karena memiliki kegemaran yang sama kami bisa cocok satu sama lain.

Philia sendiri terdiri dari 6 orang, termasuk aku tentunya. Ada Manager Ima yang pendiam yang seringkali menjadi bahan bully-an tapi bercandaan, ada Juju yang cerewet dan selalu menghidupkan suasana, ada Eonni Ringga yang paling tua, cuek dan sensitif, ada si jangkung Vivit yang punya suara emas dan selalu menyenangkan dan yang terakhir ada maknae Winda yang misterius tapi tetap seru.

Saat kami berkumpul sungguh suasana menjadi sangat ramai. Kami kadang tidak tahu tempat sering bercanda dan ketawa tidak jelas di tempat ramai, bahkan di angkutan umum sekalipun. Tak tahu malu dengan sekitar. Yang jelas hal itulah yang membuat semuanya menjadi menyenangkan. Mendengarkan musik yang sama menonton drama yang sama sudha menjadi kebiasaan kami.

Tapi jangan salah meskipun kami sama-sama menyukai Korea tapi kami memiliki idola yang berbeda. Tak jarang hal itupun menimbulkan perdebatan kecil diantara kami. Karena untungnya selalu dapat di selesaikan.

Meskipun begitu semuanya tak pernah berjalan semulus itu. Dengan Philia aku belajae bahwa dalam sebuah persahabatan kejujuran dan keterbukaan adalah hal yang utama. Bukan, bukan karena kami memiliki hal itu. Namun karena kami pada awalnya tidak memiliki dua hal paling penting itu.

Jujur, mengingat hal ini membuat hatiku sesak. Persahabatan kami sempat retak padahal baru setahun berjalan. Ya benar karena kami tidak jujur dan terbuka satu sama lain. Ada yang merasa terintimidasi, ada pula yang tidak merasa terlalu mengintimidasi. Beberapa memilih menyimpan kesal sendiri dan membicarakan satu sama lain, yang akhirnya menimbulkan perpecahan diantara kami. Sebenarnya tidak semuanya pecah hanya beberapa orang saja yang tidak berbicara sampai beberapa bulan, sementara yang lain memilih untuk menjadi pihak yang netral.

Aku sendiri berada di pihak yang netral. Sungguh saat itu aku merasa sedih melihat persahabatan kami yang berantakan. Aku tidak biaa memihak pada yang manapun keduanya jelas sahabatku. Aku kadang mengcoba menyatukan yang retak namun nyatanya terlalu sulit. Seperti sudah ada pembatas yang membuat semuanya tak lagi sama. Sekalipun kami mencoba bersama namun tetap ada kecanggungan. Bagiku yang paling menyedihkan adalah semuanya terjadi bahkan sampai kita harus lulus SMA. Suasana perpecahan itu tetap ada.

Hingga akhirnya semua ketegangan itu mencair seiring berjalannya waktu. Saat kami sudah trrpisahakan jarak dan waktu sehingga sulit untuk bertemu saar itulah semuanya merasakan rindu. Philia yang ku pikir telah hilang nyatanya hidup kembali dalam sebuah perpisahan. Entahlah aku baru menyadari bahwa memang benar dibalik perpisahan selalu ada hikmahnya.

Kami belajar arti kedewasaan. Kami mencoba memahami arti kehilangan. Dan yang terpenting bersama Philia kami menyadari arti sebuah persahabatan.

Nyatanya persahabatan kami tak hanya sekedar haha hehe belaka karena Korea tapi lebih dari itu. Kami belajar bersama, saling memahami, menerima kekurangan dan kelebihan yang ada meski sempat dibumbui perseteruan. Nyatanya kehilangan dan rindu pulalah yang menyatukan kami kembali.

Bahkan sampai saay ini kamu belum berjumpa kembali setelah kelulusan sekolah itu. Maksudnya berjumpa dengan formasi lengkap. Hanya beberapa saja yang sempat kutemui namun tidak semua. Jujur aku sangat merindukan mereka. Aku ingin kembali bertemu. Merajut cerita bersama. Bercanda tawa. Berbagi keluh kesah dan juga lebih menjadi terbuka. Demi apapun aku rindu. Aku teramat sangat ingin bertemu dengan Philia.

I miss them so much.

#30DWC JILID 4 HARI KE 24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Drama: The Item, Drama Supranatural yang Bikin Mikir Keras!

Anyeonghaseyo yeorobun! Kali ini aku mau ngereview salah satu drama Korea yang baru aja selesai aku tonton. Btw drama ini baru aja tamat mi...