Senin, 01 Februari 2016

Happy birthday (Fanfiction)

Ini cuma sebuah imaginasi untuk membahagiakan seorang teman, meskipun berhrap suatu saat ini jadi nyata dan sahabatku itu jadi happy beneran wkwk, enjoy this guys, satu lagi jangan baper!

Lets reading!!!

 
Seorang gadis tampak menatap handphone yang ada dalam genggamannya, yang sejak beberapa menit lalu terus saja berbunyi menandakan banyaknya sms yang masuk, bahkan ada juga telepon dari beberapa sahabatnya. Bukan hanya itu, dinding facebook mau pun mention ditwitternya tak urung mendapatkan kiriman dari orang lain. Isinya sama ucapan selamat ulang tahun atas kelahirannya yang ke-17. Hufftt senangnya ternyata banyak juga yang perhatian, gumam gadis bernama Zhura dalam hatinya.
Ia merasa senang tapi di sisi lain ada berjuta-juta rasa kesedihan dan kekesalan yang hinggap dihatinya.
"Aliando nyebelin!" gerutunya kesal seraya melempar begitu saja handphonenya. Untungnya hanya diatas kasur.
Dari puluhan sms, beberapa miscall, banyaknya kiriman di dinding facebook dan mention di twitter, tidak ada satu pun nama Aliando. Sama sekali tidak ada. Padahal seharusnya sebagai kekasih Aliando bisa menjadi pengucap pertama di sweet seventeennya, sayangnya tidak ada. Zhura mengerti Aliando memang seorang selebriti, tapi setidaknya dia bisakan meluangkan beberapa menit atau bahkan detik untuk sekedar mengingat hari ulang tahunnya?
Zhura hanya bisa menghela nafas lelah.
"Giliran Gina aja bela-belain ngucapin malem-malem, sampe ngenomorduain Alicious, eh bagian gue? Apa banget sih!" Zhura kembali menggerutu kesal, ia memukul-mukul bantalnya menumpahkan kekesalannya.
Zhura pun kembali mengambil handphonenya yang sempat menjadi korban kekesalannya juga. Ia menatap lekat dan tajam layar handphonenya hingga akhirnya berteriak, "DEMI APA LO NYEBELIN BANGET! GUE BENCI LO ALIANDO!!!"
Bunyi kresak krusuk terdengar tak lama setelah Zhura berteriak seperti itu. Hingga seseorang membuka pintu kamarnya yang tidak dikunci.
"Zhura kenapa?" tanya mamahnya yang berdiri diambang pintu menatap Zhura khawatir.
"Ada maling? Mana malingnya?" kini giliran papahnya yang bertanya, matanya berkeliling menatap kesegala penjuru kamar Zhura.
"Iyah ada!" jawab Zhura asal, udah kepalang lagian dia juga sih lupa kalau ini malem-malem yaudah sekalian aja.
"Hah? Kemana malingnya? Mana?" papah Zhura masuk kedalam kamar lalu melihat kearah jendela berusaha mencari 'maling' yang dibilang Zhura.
"Tapi enggak ada yang keambilkan?" tanya mamahnya.
"Ada," jawab Zhura singkat.
"HAH? APA?"
"Hati! Udah diikhlasin dicuri, eh malah enggak dijaga baik-baik, nyebelin banget kan tuh maling?"
Mamah dan papah Zhura cuma melongo dibuatnya.
"Apaan sih?" tanya Zhura risih menatap pandangan seperti itu dari kedua orang tuanya. "Udah ah sana, Zhura mau tidur!" seru Zhura mengusir orang tuanya sendiri dari kamar. Tanpa peduli Zhura menutup tubuhnya menggunakan selimut sampai kepala, mencoba untuk memejamkan matanya.
"Terus malingnya mana?" tanya mamah Zhura bingung. Mereka pun kembali kekamarnya.

***

"Stop!!!" Zhura berlari tak tentu arah, yang jelas tujuannya sekarang adalah kabur dari kejaran teman-temannya. Ada yang membawa telur, air, terigu bahkan terasi.
"Arrghh!" pekik Zhura histeris waktu salah satu temannya berhasil mendaratkan sebutir telur dengan mulus diatas kepalanya. Setelah itu terigu, air bersusulan hinggap membasahi tubuhnya. Teman-temannya hanya tertawa puas.
"Enggak mau! Kalian juga harus kena!" Kini giliran Zhura yang mengejar teman-temannya dengan beringas, berniat untuk balas dendam. Caranya tentu saja dengan memeluk mereka dan menularkan kotoran dibadannya. Teman-temannya langsung berlarian, kabur.
Ini adalah hari minggu tepat dua hari setelah hari H ulang tahun Zhura, mereka sedang merayakan ulang tahun Zhura dengan makan-makan dan sekarang sitambah dengan acara 'sebor-seboran(?)'.
"Ka, ada telepon nih!" seruan adik Zhura menghentikan aksi gadis itu seketika. Teman-temannya menghela nafas lega.
"Dari siapa?" teriak Zhura, balas bertanya.
"Bang Ali!"
Mendengar nama itu disebut Zhura langsung cemberut. "Biarin aja!"
"Jawab aja kali Zhu!" seru salah satu temannya.
"Enggak mau! Salah siapa dia lupa ulang tahun gue!"
"Yeee... Siapa tau dia inget tapi enggak ada waktu, jadinya baru sempet sekarang. Udah deh, enggak usah gengsi! Jawab aja, lo kan kangen sama dia!"
"Plus ngarep!" timpal yang lainnya.
Mendengar saran dari teman-temannya Zhura pun mengambil handphone dari tangan adiknya dan mulai mengangkat Video-call dari Aliando, kekasihnya.
"Selamat pagi...," sapaan Ali langsung tercekat saat melihat wajah Zhura yang super berantakan plus ancur banget gara-gara kerjaan temen-temennya. Beda banget sama penampilannya yang fresh dan kece badai. "Hahaha..." lelaki itu malah tertawa terbahak-bahak.
Zhura cemberut. Ia juga mengernyit bingung waktu mendengar ada suara tawa lain disana. Ah mungkin perasaannya saja. Zhura tak peduli.
 "Apa? Enggak usah ketawa!" ketusnya. "Ngapain nelpon?" tanyanya. Padahal dalam hati senengnya bukan main.
"Kangen aja," jawab Ali simple.
"Hah? Kangen? Ohh...baru kangen sekarang ternyata, kemana aja kemarin-kemarin?" sindir Zhura. Temen-temennya malah cekikikan mendengarnya. Aksi teleponan Zhura dan Aliando seakan menjadi tontonan gratis bagi mereka.
"Ya maaf, tahu sendirikan gimana sibuknya pacar lo ini? Namanya juga artis terkenal!" jawab Ali pede, disambut tawa-tawa dibelakangnya.
"Pede!" tukas Zhura. "Eh, lo dimana sih? Kok rame banget kayanya," tanyanya kemudian.
"Ada deh!"
Zhura menatap kesal ekspresi wajah Ali yang mencoba menggodanya dari layar handphone, benar-benar menyebalkan!
"Terserah deh! Sekarang ada yang mau lo omongin enggak?" tanya Zhura berharap Ali mau mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya, atau setidaknya bilang maaf karena telah melupakan hari bersejarah dalam hidupnya itu.
Ali menggelengkan kepalanya, "enggak ada," jawabnya singkat.
"Seriusan?" tanya Zhura menatap Ali tak percaya.
"Dua rius," jawab Ali sambil tersenyum manis.
"Ikht, demi apa lo keterlaluan banget tahu enggak! Nyebelin! Pikun! Enggak care! Sombong! Pokoknya ngeselin!" Zhura mengomel panjang lebar.
Bukannya merasa takut atau apa Ali malah tertawa hebat mendengarnya.
"Gue emang enggak mau ngomong apa-apa, tapi gue punya sesuatu buat lo!" ucap Ali kemudian.
"Hah?"
Tanpa menghiraukan wajah heran Zhura Ali menjauhkan layar handphonenya lalu menampilkan banyak orang yang sejak tadi ada bersama Ali, mereka tampak tersenyum puas.
"Happy birthday Zhura, happy birthday Zhura, happy birthday happy birthday happy birthday pacar Ali!!!" mereka bernyanyi bersama-sama untuk Zhura, Ali juga ikut bernyanyi. Mereka lalu tertawa saat melihat ekspresi Zhura yang shocknya bukan main.
"Mereka siapa?" tanya Zhura.
"Tuh ditanya, katanya kalian siapa?" Ali balik bertanya pada sekumpulan orang yang rata-rata perempuan.
"We are Alicious!" jawab mereka kompak.
"Hah?" Zhura terkejut. Ia baru ingat kalau sekarang adalah hari digelarnya meet and great Aliando di Bekasi. Wajahnya merah padam, malu.
"Nah kalau yang itu yang jelek, ancur, kotor dan enggak banget dia pacar aku!" jelas Ali pada fansnya itu, yang langsung disambut 'ohh' ria dari mereka.
Zhura sebel dibilang yang jelek-jelek sama Ali, tapi disisi lain dia senang karena ternyata Ali mau mengenalkannya pada fansnya.
"Happy birthday Zhura-ku, wish wish you all the best, aku cuma berharap semua harapan orang-orang buat kamu dapat tercapai, semuanya! Dan yang terpenting kamu bisa tetep jadiin aku dunia kamu!" ujar Ali kemudian.
Zhura terharu mendengarnya.
"I Love you so much more and more and more...," sambungnya seraya memberikan kiss lewat handphone. Zhura tertawa melihatnya.
Fans-fans Ali tampak berseru iri, melihat bagaimana Ali begitu romantis memperlakukan kekasihnya.
"Makasih," hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Zhura.
Ali hanya tersenyum membalasnya. Setelah mengucapkan pamit mereka pun memutuskan sambungan teleponnya. Senyuman manis tak dapat lepas dari bibirnya.
"Pulang yuk pulang!" seru salah satu temannya menyadarkan Zhura.
"Iya nih, lagian kalau ada Ali kita udah enggak penting juga!"
"Ayo pulang!"
"Ikht apaan sih? Jangan gitu dong!" pekik Zhura mencegah.
"Enggak ah mau pulang aja, dari pada jadi obat nyamuk, teleponan aja terus teleponan!"
"Kita pulang! Kita pulang!"
"JANGANNN!!!" teriak Zhura.
"Hahaha..." teman-temannya tertawa.


End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Drama: The Item, Drama Supranatural yang Bikin Mikir Keras!

Anyeonghaseyo yeorobun! Kali ini aku mau ngereview salah satu drama Korea yang baru aja selesai aku tonton. Btw drama ini baru aja tamat mi...